RSS

Metabolit Sekunder Seledri


Seledri (Apium graveolens L.) adalah sayuran daun dan tumbuhan obat yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan. Beberapa negara termasuk Jepang, Cina dan Korea mempergunakan bagian tangkai daun sebagai bahan makanan. Di Indonesia tumbuhan ini diperkenalkan oleh penjajah Belanda dan digunakan daunnya untuk menyedapkan sup atau sebagai lalap. Penggunaan seledri paling lengkap adalah di Eropa: daun, tangkai daun, buah, dan umbinya semua dimanfaatkan.
Klasifikasi ilmiah
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Spermatophyta
Kelas               : Monocotyledoneae
Ordo                : Umbelliferales
Famili              : Umbelliferae
Genus              : Apium
Spesies             : Apium graveolens L.
Kandungan Senyawa Kimia Tanaman Seledri 
Kandungan herba seledri tiap 100 g berisi 93 ml air, 0.9 g protein, 0.1 g lemak, 4 g  karbohidrat  0.9 g serat, 1.7 g abu, 130 IU vitamin A, 0.08 mg vitamin B1, 0.12 mg vitamin B2, 0,6 mg niacin, 15 mg vitamin C,  50 mg Ca, 40 mg P, 1 mg Fe, 151 mg Na, 85 g Mg, dan 400 mg K. Nilai energinya adalah 113 kJ/100 g (Dalimartha 2000). Seledri juga mengandung glukosida apiin, flavonoid (berupa apigenin, apiin dan diosmin), saponin, tanin, minyak atsiri, kolin, lipase, asparaginase, tirosin, glutamin, (Siesonsma 1994,  Sya’bana 2005, Nurhidayah 2005, dan Martaningtyas 2005).
Terdapat juga sejumlah flavonoid seperti graveobiosid A (1-2%)dan B (0,1 – 0,7%), serta senyawa golongan fenol. Komponen lainnya adalah apiin, isokuersitrin, furanokumarin, serta isoimperatorin. Kandungan asam lemak utama dalah asam petroselin (40-60%). Daun dan tangkai daun seledri mengandung steroid seperti stigmasterol dan sitosterol.

1. Apigenin

Apigenin merupakan salah satu senyawa yang terdapat dalam seledri dan dapat digunakan sebagai obat asam urat (Duke, 1999). Apigenin pada seledri memiliki sifat antibakteri. Apigenin juga dapat mencegah penyempitan pembuluh darah dan Phthalides yang dapat mengendurkan otot-otot arteri atau membuat rileks pembuluh darah. Kandungan itulah yang mengatur aliran darah yang memungkinkan pembuluh darah membesar dan mengurangi tekanan darah.
Sebuah skripsi di UNDIP membuktikan bahwa flavonoid (apigenin), senyawa butil phthalide, dan kalium pada seledri (Apium graveolens Linn) dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Apigenin merupakan komponen flavonoid utama dari seledri yang termasuk ke dalam golongan flavon (Harborne 1986). Rumus molekulnya adalah C15H10O5 dengan bobot molekul 270,23 g/mol. Nama internasionalnya adalah 5,7-dihidroksi-2-(4-hidroksifenil)-4H-1-benzopiran-4-on
2. Minyak Atsiri
Minyak atsiri yang dikandungnya memberikan aroma yang khas pada tanaman seledri. Minyak atsiri ini memiliki berbagai macam unsur yang kaya antimikroba, antioksidan, antiinfectious dan detoksifikasi serta asam Komponen utama yang berperan sebagai pembawa aroma adalah butilftalida dan butilidftalida.
Cineole, salah satu dari 11 unsur minyak esensial dan assal linoleat pada seledri memiliki sifat anti tematik dan anti artritik. Dapat membantu untuk mengurangi pembengkakan yang disebabkanoleh dua kondisi misalnya pembengkakan akibat kerusakan ginjal atau anemia. Unsur borneol dan linalol pada minyak esensial seledri dapat membantu pencernaan, fungsi hati dan ikatan perut. Sedangkan unsur cironelol merupakan antiseptik yang sangat baik.

3. Tanin
Daun seledri mengandung tanin sebayak 2,09-7,42 %, sedangkan pada tangkai daun lebih banyak.

            4. Kumarin


Senyawa kumarin yang banyak ditemukan dalam biji yaitu bergapten, seselin, isoimperatorin, astenol, isopimpinelin dan apigrafin. Senyawa bergapten yang dapat digunakan sebagai tabir surya.kandungan kumarin fitokimia dalam seledri mampu mencegah pembentukan dan perkembangan kanker usus dan perut.


DAFTAR PUSTAKA
Lansida. Seledri ( Apium graveolens L.). http://lansida.blogspot.com/2010/07/suku-apiaceae-umbilliferae-kandungan.html (online) diakses pada tanggal 12 April 2014
Triarini, Yuliana. Mei 2012. Validasi Ekstrak Seledri. http://cimplix.blogspot.com/2012/05/validasi-ekstrak-seledri.html (online) diakses pada tanggal 12 April 2014
Anonim. Seledri. http://id.wikipedia.org/wiki/Seledri  (online) diakses pada tanggal 12 April 2014

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

6 komentar:

SCIENCESLICE mengatakan...

informasinya bagus disertai referensi, sehingga dapat menambah pengetahuan. good job

Unknown mengatakan...

terimaksih, isi artikel sangat bermanfaat :)

Unknown mengatakan...

informasi yang menarik...

Unknown mengatakan...

Awalnya saya gak suka makan sayur. Tapi karena informasi artikel ini membuat saya berpikir ulang untuk tidak mengkonsumsinya..
Great artikel, banyak manfaatnya buat pembaca..

Unknown mengatakan...

Awalnya saya tidak suka makan sayur. tapi karena artikel ini saya menjadi berfikir dua kali untuk tidak mengonsumsinya. Great artikel, sangat bermanfaat buat pembaca.

Unknown mengatakan...

wah bermanfaat sekali infonya,,,
terimakasih :)

Posting Komentar